Minggu, 29 Maret 2009

Ikan Koi
Awalnya sih gara-gara mau arisan keluarga, kolam depan rumah gak ada ikannya, karena waktu jaman banjir-banjir dulu itu, ikannya ikutan pegi bersama air :)
Akhirnya, sehari sebelum arisan, aku, mas arrie suamiku, arsya dan kamila hunting deh ke Pasar Ikan Balai Rakyat Pasar Minggu. 
Ikan yang dicari yang penting warnanya merah, dan murah :) Ikan kometlah pilihan kami akhirnya. Murah sih, cuman 10 rb rupiah untuk 6 ekor. 
Entah kenapa ya, koq aku menikmati sekali ya, melihat ikan-ikan itu melenggak-lenggok memberi energi yang lain, pada keluargaku. 
Minggu depannya, dengan dandanan bangun tidur minggu pagi, pergi lagi kami ke Balai Rakyat, jagoan kami Arsya langsung aja trungyung ngibrit...(cireboneese, kabur) ke tempat ikan, lihat kura-kura, udang, ih...seru amat. 
Setelah muter-muter, jatuhlah pilihan pada si elegant dancer KOI (carp, eng.) indah sekali lho ikan koi itu ternyata, entah asli or peranakan, kerena dengan harga 10 rb per-ekor, duh kayaknya mustahil bgt ya dpt koi yang yahud. 
Sampai di rumah, duh...bener-bener indah Koi ini, bener deh kalo aku menyebutnya si elegant dancer:)
Berikut ini adalah macam-macam Koi yang ada di dunia, yang sudah berhasil dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Kab. Blitar sejak thn 1980:
1. Taisho Sanshoku
Taisho Sanshoku adalah Koi putih dengan pola warna merah dan hitam. Karena varietas ini ditemukan pada era Taisho di Jepang, maka disebut "Taisho Sanshoku" atau disebut "Taisho Sanke" atau "Sanke".
2. Nama Kohaku
Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitasnya. Putihnya harus benar-benar putih sedangkan warna merah harus pekat dan cerah. Kohaku, Taisho Sanshoku dan Showa Sanshoku adalah verietas yang paling populer, mereka disebut "Gosanke (3 Besar)." 
3. Nama: Showa Sanshoku
Showa Sanshoku adalah Koi hitam dengan pola warna merah dan putih. Disebut Showa karena varietas ini ditemukan pada era Showa di Jepang. Singkatnya disebut "Showa Sanshoku" atau "Showa". 
4. Nama: Utsuri Mono
Utsuri mono adalah Koi hitam dengan pola warna putih (Shiro Utsuri), merah (Hi Utsuri) atau kuning (Ki utsuri).
5. Nama: Tancho - Ikan koi dengan lingkaran merah di kepala bagian atas termasuk dlm varietas ini adalah Tancho Showa, Tancho Sanke, or even Tancho Goshiki. 
Dan masih banyak lagi ada Asagi, Shusui,Bekko, Goshiki,Ogon, Kin Gin Rin, 
• Kohaku - a white-skinned Koi, with a red pattern
• Taisho Sanshoku (Sanke) - a white-skinned Koi with a red and black pattern
• Showa Sanshoku (Showa) - a black-skinned Koi with a red and white pattern
• Tancho - Any koi with the only red being in a circle on its forehead. The fish can be a Tancho Showa, Tancho Sanke, or even Tancho Goshiki
• Asagi - a Koi with light blue scales on its top and red scales on its bottom
• Shusui - the partially scaled version of an Asagi
• Bekko - a white, red, or yellow-skinned Koi with a black pattern
• Utsurimono - a black Koi with a red, white, or yellow pattern
• Goshiki - a mostly black Koi with red, white, brown, and blue accents
• Ogon - a Koi that is one solid color, can be regular or metallic; known colors - red, orange, platinum, yellow and cream
• Kin Gin Rin - a Koi with shiny scales. The name translates into English as "Gold Silver Scales" There are also Gin Rin versions of almost any other type of koi.
• Kawarimono (kawarigoi) - Miscellaneous types of Koi
• Koromo - Koi with areas of blue-edged scales aligned neatly
• Hikari-Moyomono - Koi with coloured patterns over a metallic base, and koi in two metallic colours
• Ghost koi - "Hybrid" of Ogon and wild carp. Not Nishikigoi.
• Butterfly koi - Long-finned version of all others. Not Nishikigoi
JENIS KOI
Varietas Nishikigoi
Terdapat lebih dari 80 jenis varietas Koi
Untuk memudahkan penggolongan pada waktu kontes, maka koi di golongkan dalam 16 kelompok warna, yaitu:
   
Kohaku:Kohaku adalah Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitasnya. Putihnya harus benar-benar putih sedangkan warna merah harus pekat dan cerah. Kohaku, Taisho Sanshoku dan Showa Sanshoku adalah verietas yang paling populer, mereka disebut "Gosanke (3 Besar)." Taisho Sanshoku:Taisho Sanshoku adalah Koi putih dengan pola warna merah dan hitam. Karena varietas ini ditemukan pada era Taisho di Jepang, maka disebut "Taisho Sanshoku" atau disebut "Taisho Sanke" atau "Sanke".
   
Showa Sanshoku:Showa Sanshoku adalah Koi hitam dengan pola warna merah dan putih. Disebut Showa karena varietas ini ditemukan pada era Showa di Jepang. Singkatnya disebut "Showa Sanshoku" atau "Showa". Utsuri mono:Utsuri mono adalah Koi hitam dengan pola warna putih (Shiro Utsuri), merah (Hi Utsuri) atau kuning (Ki utsuri).
   
Bekko:Bekko adalah Taisho Sanshoku yang tidak ada pattern/pola warna merah (Shiro Bekko). Jenis yang lain meliputi Aka Bekko (koi merah dengan pola warna hitam), Ki Bekko (koi kuning dengan pola warna hitam). Asagi:Koi biru keabu-abuan dengan warna merah di sisi badannya, sisi kepala dan sirip. Shusui:Shusui adalah Koi jenis Asagi dari kelompok Doitsu (Koi dengan sisik hanya dibagian punggung / sisi saja).
   
Koromo:Koromo adalah Koi dengan pola warna merah yang sekelilingnya berwarna gelap. Goshiki:Goshiki adalah Koi jenis Asagi yang mempunyai pattern warna merah. Hikari Muji: Adalah Koi metalik yang berwarna tunggal.
   
Hikari Moyo:Hikari Moyo adalah Koi metalik dengan 2 atau 3 warna, kecuali jenis Utsuri dan Showa yang berwarna metalik, jenisnya meliputi:
Hariwake- Koi perak dengan pola warna kuning keemasan
Kikusui- Doitsu Hariwake dengan pola warna merah
Yamato Nishiki- Taisho Sanshoku yang berwarna metalik
Heisei Nishiki- Taisho Sanshoku metalik jenis Doitsu
Kujyaku- Goshiki metalik Hikari Utsuri: Jenis Utsuri yang berwarna metalik, jenisnya meliputi:
Kin Showa- Showa metalik
Gin Shiro Utsuri- Shiro Utsuri metalik
Kin Ki Utsuri- Ki Utsuri metalik Tancho:
Tancho adalah Koi dengan bulatan merah di kepalanya. Berdasarkan pattern/pola warna lain dibadannya, Tancho dibedakan jenisnya antara lain:Tancho Kohaku, Doitsu Tancho Kohaku, Tancho Showa, Tancho Goshiki.
   
Kin Ginrin:Kin Ginrin adalah Koi dengan sisik keemasan atau keperakkan. Doitsu:Koi dengan sisik hanya dibagian punggung / sisi saja.
  
Kawari mono: Adalah Koi non metalik yang tidak termasuk dalam kelompok lainnya. Contohnya Chagoi (Koi coklat/hijau kecoklatan/kuning kecoklatan), Ochiba shigure (Koi biru abu-abu dengan pola warna coklat), Kumonryu, Beni Kumonryu, dll. 
Dari 16 kelompok ini, hanya 3 kelompok saja yang selalu memenangkan gelar Grand Champion, yaitu: Kohaku, Taisho Sanke dan Showa Sanshoku (terbanyak adalah Kohaku), sehingga ketiga kelompok ini disebut "Gosanke" / "Tiga Besar". Di bawah ini adalah kriteria pemilihannya:

Kriteria dalam memilih Kohaku yang baik: 
• Kohaku yang baik adalah kohaku memiliki warna putih seputih salju (tidak kecoklat2an atau kekuning2an).
• Tanda Merah (Hi) yang lebih baik adalah yang gelap tetapi cerah.
• Hi yang baik adalah yang tersebar diseluruh badan.
• Hi yang besar lebih baik dari yang kecil.
• Kohaku yang tidak terdapat / terkena Hi dikepalanya ("bald head" / kepala botak) kurang berharga.
• Hi dikepala sebisa mungkin tidak melebihi mata, rahang dan pipi tetapi boleh mencapai hidung atau mata (asal tidak melebihi).
• Kohaku yang memiliki Hi yang mencapai mulut disebut "Hanatsuki".
• Kohaku yang memiliki Hi yang tersebar / memenuhi kepala / wajah disebut "Menkaburi".
• Kohaku yang memiliki Hi yang terdapat di bibir / mulut disebut "Kuchibeni".
• Dalam kasus dimana bentuk Hi dikepala tidak baik dan juga melebihi mata, tanda "Kuchibeni" diperlukan.
• Tanda merah diperlukan ada didekat pangkal ekor, dan disebut "Ojime". Ojime paling tidak berjarak 1-2 cm dari pangkal ekor.
• Corak bagian belakang, dekat ekor, kalau bisa easy looking (jangan terlalu besar).
• Memiliki Kiwa yang tegas dan jelas, tidak blur atau ber-gradasi. (Kiwa adalah pertemuan antara 2 warna yang berbeda.)
• Komposisi antara warna merah dan putih 70 : 30
• Kohaku yang untuk kontes, jangan ada tompel merah di pipinya.


Jenis-jenis Kohaku: 
• Step Type, adalah kohaku yang memiliki pola berstep; 2 step (Nidan), 3 step (Sandan), 4 step (Yondan).
• Straight Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi tidak terputus dari kepala hingga ekor.
• Lightning Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola seperti halilintar (Inazuma Kohaku)
• Gotenzakura, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola bulat2 (seperti buah Cherry) rapi dan simetris.
• Maruten Kohaku, adalah kohaku yang memiliki Tancho (bulatan) di kepalanya.
• Masih banyak lagi jenis2 kohaku yang lainnya seperti : Doitsu Kohaku, Kinzakura, Fuji Kohaku, Kanoko kohaku, Platinum Kohaku, Kinginrin Kohaku, dll. Tetapi untuk kontes (show), biasanya lebih disukai Tipe Step dan Inazuma, bahkan belakangan ini tipe Maruten kohaku juga mulai disukai untuk kontes. Tetapi penilaian ikan juga tidak terlepas dari nilai keseluruhan dari ikan ybs.

Kriteria dalam memilih Sanke yang baik: 
• Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
• Merah di kepala sebisa mungkin tidak melewati mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan melewati hidung.
• Sanke yang istimewa tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.
• Sumi diatas warna putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).
• Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 70:20:10
• Sirip dengan lebih sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak strip.
Jenis-jenis Sanke: 
• Taisho Sanke.
• Aka-Sanke; Taisho Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.
• Yamato-Nishiki; Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik).
• Fuji-Sanke: Taisho Sanke dengan memiliki aksen silver di kepalanya.
• Kanoko Sanke, Doitsu Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo Sanke dan Sanke-Shusui.

Kriteria dalam memilih Showa yang baik: 
• Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
• Pangkal sirip depan hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.
• Diperlukan tanda Hi (merah) yang besar di kepala.
• Diperlukan paling tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan punggung.
• Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 60:20:20
• Sumi (Hitam) dikepala membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf V dan berpangkal di hidung.
Jenis-jenis Showa: 
• Showa Sanshoku.
• Kindai Showa; Showa yang didominasi warna putih.
• Hi Showa; Showa yang didominasi warna merah.
• Boke Showa; Showa dengan sumi yang blur dan muda (abu2).
• Kage Showa; Showa dengan bayangan potongan2 kecil sumi pada Hi atau warna putihnya.
• Doitsu Showa, Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.
Perbedaan mendasar Sanke dan Showa: 
• Taisho Sanke tidak memiliki Sumi di kepalanya.
• Sumi pada Taisho sanke hanya menyebar di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh tubuhnya.
• Sirip depan Taisho Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).
Penilaian lomba biasanya meliputi: 
• Figure / bentuk tubuh - Tulang belakang yang lurus dan lekuk tubuh yang "pas", Sirip yang indah, Bentuk kepala yang bagus, Panjang-tinggi-lebar yang seimbang/ proporsional.
• Warna - warna harus cemerlang.
• Patern/ pola - harus ber pola "well-balanced".
• Kualitas - tidak dapat dijelaskan dengan kata2, tetapi dapat diketahui dengan pengalaman.
• Elegan - koi yang gendut tidak proporsional/ terlalu buncit sangat tidak elegan. Bentuk dan besar dari pectoral fin sangat mempengaruhi ke-elegan-an seekor koi, begitupun cara berenangnya.
• Imposing appearance - dalam suatu kasus apabila ada 2 ekor dengan nilai keindahan yang sama, maka koi yang lebih besar akan memiliki nilai "lebih".
Perbedaan Koi Import dan Koi lokal 
KOI IMPORT: 
- Koi didatangkan dari Jepang. 
- Bodinya lebih memanjang dan warna putih pekat. 
- Matanya agak keluar dan besar. 
- Warnanya lebih tajam (koi pilihan / di Jepang penyeleksian koi benar2 ketat). 
- Harganya lebih mahal (karena biaya produksinya tinggi dan lewat bea cukai). 
KOI LOKAL: 
- Koi hasil pemijahan sendiri dan sudah turunan kesekian dari koi import. 
- Bodinya agak membulat dan warna putih kurang pekat. 
- Matanya tidak besar dan wajar. 
- Warna ada yang tajam dengan seleksi yang ketat. 
- Harga lebih murah dari koi import (biaya produksi rendah dan tidak pakai cukai). 
Catatan: 
Koi Lokal banyak yang baik, tergantung proses reproduksi (pemilihan induk dan penyeleksian yang ketat). 
Bahkan pedagang koi suka mengatakan "KOI IMPORT" padahal koi lokal yang mempunyai kualitas baik. 
Sebetulnya semua ikan koi dari Jepang, cuma yang ada di Indonesia sudah turunan yang kesekian.
Pemeliharaan Ikan Koi
  Menambahkan Obat-obatan 
Selain kolam dibersihkan dan air disaring, ke dalam kolam sering ditambahkan obat-obatan agar ikan koi yang menghuninya tambah aman dan nyaman.
Air PAM yang baru belum bisa dipakai untuk media hidup koi. Untuk menghancurkan Chlorine yang ada di daiamnya, ke dalam air harus ditambahkan obat anti Chlorine. Di pasaran tersedia obat Rid All anti Chlorine, yaitu cairan yang bisa mengatasi Chlorine dalam air. Obat ini tersedia dalam kemasan kecil dan kemasan besar. Untuk kolam koi bisa dipakai kemasan besar.
Sebagai ikan yang doyan makan, koi menghasil-kan kotoran yang banyak. Kalau tidak ditanggula-ngi, kotoran ini akan menurunkan kualitas air secara drastis. Untuk menanggulangi kotoran ini pun ada obat-obatan yang bisa digunakan, yaitu aquadine.
Aquadine ini memungkinkan kotoran koi tidak han-cur, tapi menggumpal dan akan tersedot aliran air ke dalam filter atau bisa kita buang sewaktu me-nyifon air kolam.
Ada juga cairan yang bisa ditambahkan ke dalam air kolam, sekedar untuk mencegah agarkoi-koi yang baru dimasukkan tidak terkena serangan penyakit. Misalnya saja untuk keperluan ini kita gunakan Rid All General Aid, dalam kemasan yang besar tentu. Karena kalau kita pakai kemasan kecil, yang seharusnya untuk akuarium, jatuh harganya bakal mahal. Sesuai dengan aturan pakainya, kita bisa menambahkan cairan tersebut sebelum ikan dimasukkan atau setelah ikan berada di daiamnya.
Jika pH air terlalu tinggi (basa) maka langkah kita untuk menurunkan pH bisa ditempuh dengan menambahkan cairan Aquavital. Kendati aquavital lebih diperuntukkan bagi ikan-ikan yang menghen-daki pH air rendah seperti Diskus, Arwana, dan jenis-jenis Neon, tapi pada konsentrasi tertentu bisa dimanfaatkan untuk menetralkan air yang terlalu basa sesuai dengan yang dibutuhkan koi. Aquavital selain tersedia dalam bentuk cairan juga dijual dalam bentuk kering, yaitu berupa (seperti) moss untuk media tanam. Banyak sedikitnya tentu bisa disesuaikan dengan petunjuk dalam bungkus kemas-annya.
Kolam yang baru dibangun biasanya masih ter-dapat pengaruh semen. Pengaruh semen ini bisa me-
nyebabkan air menjadi sadah (keras) dan pH air menjadi tinggi. Dengan cara konvensional, pengaruh semen ini bisa dihilangkan dengan cara merendam dan mengeluarkan air kolam berulangkali selama 3 minggu. Namun, sekarang ada cara baru yang lebih cepat, ke dalam kolam baru yang sudah diisi air di-tambahkan asam asetat. Dengan menggunakan larut-an asam asetat ini proses penetralan dinding kolam bisa dipercepat. Untuk menetralkan dinding kolam bisa juga dengan melapisi cat vinil, tapi cara ini jarang dilakukan.
Untuk mencegah penyakit pada koi yang baru dimasukkan, tidak jarang ke dalam kolam ditam-bahkan obat-obatan dengan konsentrasi rendah. Obat-obatan ini hanya berfungsi sebagai penqegah-an atau mengobati penyakit yang belum tampak.
Adakalanya terdapat cairan yang secara tidak sengaja masuk ke kolam. Sialnya pengaruhnya bisa mematikan koi di dalam kolam. Cairan yang mem-bahayakan ini misalnya pestisida. Pestisida ini masuk ke dalam kolam saat kita menyemprot ta-naman di sekitar kolam. Barangkali cerita ini tidak-lah mengada-ada, mengingat pestisida ini bisa lang-sung masuk ke kolam saat penyemprotan berlang-sung atau turun bersama embun pagi/air hujan.



Obat dan DosiS
Operasi
Cara pengobatan yang jarang dilakukan di Indonesia, karena tidak adanya jaminan koi bakal tetap selamat setelah operasi selesai. 
Suntikan
Seperti yang sudah. kita bayangkan, suntikan biasanya dipakai untuk mengobati bagian dalam tubuh koi. Penyakit karena bakteri menuntut kita untuk melakukan pengobatan dengan cara ini.
Pengolesan
Cara olesan umumnya dipakai untuk mengobati penyakit yang menyerang tubuh bagian luar koi. 
Pemandian (Bathing)
Pemandian atau perendaman koi dalam bejana yang berisi air yang sudah dicampur dengan obat dapat mengobati koi yang terserang White spot, kutu ikan, jamur, lernaea.
Pengobatan Lewat Mulut
Pengobatan lewat mulut dilakukan dengan mencampurkan obat pada makanan koi. Cara ini dilakukan terhadap koi yang terserang bakteri ataupun karena kekurangan gizi.
Oxytetracyline
Oksitetrasiklin hidroklorida merupakan antibiotik yang kadang-kadang digunakan dalam pengobatan penyakit akibat infeksi bakterial sistemik pada ikan
Metronidazol dan Di-metronidazol
Metronidazol dan di-metrinidazol adalah obat antimikroba yang dibuat dan dikembangkan untuk manusia untuk melawan bakteri-bakteri anaerob dan protozoa.
Metil Biru (Methylene Blue)
Metil biru merupakan pewarna thiazine yang kerap digunakan sebagai bakterisida dan fungsida pada akuarium. Di beberapa tempat penggunaan bahan ini sudah semakin tidak populer karena diketahui mempunyai pengaruh buruk terhadap filtrasi biologi dan kemampuan warnanya untuk melekat pada kulit, pakaian, dekorasi akuarium dan peralatan lainnya termasuk lem akuarium.
Klorin dan Kloramin
Klorin dan kloramin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh kuman (disinfektan) di perusahan-perusahan air minum seperti PAM atau PDAM. 
Kalium Permanganat (PK)
Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan untuk mengobati penyakit ikan akibat ektoparasit dan infestasi bakteri terutama pada ikan-ikan dalam kolam.
  Cara Menyaring Air
Setidaknya terdapat empat cara penyanngan air yang umum dipakai untuk menjaga kualitas air kolam. Keempat cara yang berbeda sistem kerjanya ini memang sangat berbeda tujuannya. Adapun keempat cara tadi adalah: penyaringan fisik, penya-ringan kimiawi, penyaringan biologis, dan penyaringan dengan tanaman. 
Penyaringan fisik bertujuan untuk membersihkan air dari sampan dan lumpur agar tidak mengo-tori dan mendangkalkan kolam koi. Penyaringan fisik sangat bermanfaat Jika kita” menggunakan air sungai sebagai sumber air kolam koi.
Air sungai yang biasanya sarat dengan lumpur harus disaring dulu sebelum masuk ke kolam. Bahan untuk penyaringan fisik berupa batu, kerikil, pasir, dan ijuk. Batu-batu-an dimaksudkan untuk menyaring baban kasar, kerikil untuk bahan yang lebih halus, sedangkan pasir dan ijuk untuk menyaring material yang paling halus. Dengan menyusun filter sedemikian rupa diharapkan air terbebas dari bahan-bahan yang meng-ganggu.
Penyaring kimiawi mempergunakan karbon aktif dan zeoiite. Tujuannya adalah menghilangkan racun dan bau tidak enak, selain untuk mematikan penyakit yang terikut di dalam air. Penyaring kimiawi jeias untuk meJengkapi penyaring fisik yaitu untuk mengatasi bahan-bahan yang tidak bisa ditanggulangi oleh penyaring fisik. Sekalipun demi-kian, untuk memperbaiki atau paling tidak mem-pertahankan kualitas air, penyanngan air masih harus diperlengkapi dengan penyaringan biologi dan penyaringan dengan tanaman.
Beberapa bakteri mengoksidasi bahan-bahan organik yang mengandung nitrogen dan amonia yang dihasilkan oleh kotoran ikan dan makanan yang tidak tersantap ikan. Proses tersebut berkaitan dengan proses penyaringan air secara biologis. Pera-watan yang utama dengan mempergunakan bahan-bahan yang tidak mematikan bakteri ini, tapijustru yang malah bisa mengikat bakteri ini. Apabila kolam steril dari bakteri, maka kotoran ikan akan menum-puk. Adalah suatu langkah yang tepat apabila bakteri ini tidak disikat habis ketika membersihkan kolam dan Jangan menggunakan pestisida untuk mensterilkan kolam.


  Menyaring Air Dalam Kolam Koi 
Ada banyak cara untuk membersihkan air dalam kolam koi, yang masing-masing cara bisa dilaku-kan secara bersamaan atau terpisah sesuai kebutuhan. Adapun cara atau teknik membersihkan kolam tersebut di antaranya adalah :
1. Menggunakan serokan
Untuk membersihkan puing-puing atau dedaun-an yang jatuh ke dalam kolam koi, bisa dipakai serokan. Serokan yang diberi tangkai agak panjang dengan bambu atau kayu, memungkinkan kita untuk menjangkau seluruh areal kolam.
Bahan pembuat serokan biasanya kain trililin yang sedikit menyerap air. Serokan yang bermata kecil bisa juga dipakai untuk membersihkan kotor-an berupa buih-buih air di permukaan air. Selain itu sisa endapan kotoran lumut yang tidak terbuang biasanya akan mengambang ke permukaan air. Semua kotoran ini bisa diatasi dengan serokan. Tidak ketinggalan pula apabila ada ikan yang mati (mudah-mudahan Jangan) bisa diambil dengan serokan.
2. Sistem sifon
Sistem sifon merupakan cara atau metoda yang bisa digunakan secara luas. Salah satu jalan praktis dengan menggunakan slang plastik yang biasa untuk menyalurkan air dari kran. Sediakan sebuah slang yang cukup panjangnya, sekitar 5 meter bila kolam nya sempit, dan 10 meter bila kolamnya luas.
Cara ini mempergunakan sistem elevasi. Jadi kotoran dan air tersedot keluar bersamaan lewat slang.
Ujung slang dimasukkan ke dalam air menyusul bagian lainnya hingga ujung yang satunya lagi. Keti-ka ujung pertama dimasukkan, jaga Jangan sampai ujung ini muncul ke permukaan air, sehingga seluruh bagian slang terisi air dan tidak ada gelembung udara yang nyasar masuk. Setelah seluruh slang berisi air, tarik salah satu ujung slang dan tutup dengan jempol sehingga air tetap berada di dalam slang. Begitu ujung ini kita bawa ke tempat yang lebih rendah, air dalam kolam dengan mudah mengalir keluar.
Ujung slang yang berada di dalam kolam ditem-patkan pada bagian yang kotor. Untuk memudah-kan pekerjaan kita, ujung slang yang berada di dalam kolam bisa diberi tangkai. Dengan demikian dari luar kolam kita bisa “membawa” slang men-cari bagian-bagian yang kotor. Cara ini memang sangat praktis untuk membuang kotoran yang meng-endap.
3. Sistem tekanan air
Sistem tekanan air memanfaatkan prinsip seper-ti sifon, hanya saja kolam harus dilengkapi dengan lubang pada bagian tengahnya. Setiap kolam harus dilengkapi dengan lubang ini. Lubang bisa dibuat dengan memasang pipa pralon sebesar 1 atau 2 inchi. Lubang pralon ini disambungkan dengan pra-lon yang agak panjang pada bagian luar kolam.
Jika hendak membersihkan kolam, lubang pralon sebelah dalam harus disambung dengan slang, yang bertugas mencari kotoran. Pada waktu tidak dipakai, lubang ini ditutup dengan pralon pendek yang dihadapkan ke atas. Dengan cara ini akan me-mungkinkan kita untuk membersihkan kotoran setiap kita mau, tanpa khawatir suatu saat kita lupa menutup lubang kolam sehingga kolam tidak akan kekeringan.
4. Sistem sifon yang diperbaiki
Cara lain untuk membersihkan air adalah dengan memakai prinsip sistem sifon yang dipadukan dengan sistem tekanan air. Bangunan pintu pembuangan berupa pralon yang lebar pada bagian atas-nya dan sempit bagian bawahnya. Air kotor pada bagian bawah akan keluar kolam karena adanya tekanan air yang masuk lewat pintu pemasukan air. Dengan cara ini kita bisa membuang air yang mati pada bagian bawah sekaligus kotoran yang meng-endap di dasarnya.
Dengan cara ini kita bisa membuang air setiap pagi, sekali sehari ketika ikan-ikan tidak sedang aktif. Dengan pembuangan air kotor dan mati secara teratur setiap hari paling tidak kita sudah bisa turut andil dalam menjaga kesehatan ikan.
5. Sistem pompa
Jika kita memiliki kolam yang sarat dengan koi, tentunya tidak memungkinkan bagi kita untuk mengeluarkan air secara leluasa. Namun Jangan kecil Fiati, sekarang di pasaran sudah banyak tersedia pompa kecil yang mampu membantu kita mengatasi kesulitan ini. Pompa ini selain mengeluarkan air yang mati dan kotoran-kotoran, juga bisa dipakai untuk menambah aerasi dalam kolam. Ini tentu bisa dikaitkan apabila dalam kolam itu dilengkapi batu terjunan, dan pompa dipakai untuk memutar air dari kolam ke unit filter dan dibawa naik baru keluar dari atas.
Jika pompa hanya dipakai sebagai sarana untuk membersihkan air, Sebaiknya dioperasikan pada pagi hari. Pada pagi hari, kotoran masih mengendap di dasar kolam dan ikan belum begitu aktif, sehingga memudahkan kerja kita. Pada siang hari ketika suhu sudah naik, kotoran di dasar kolam akan naik dan menyulitkan ketika disedot pompa. Lebih-lebih kotoran yang sudah mengambang akan pecan ketika tersentuh.
6. Sistem sirkulasi air
Cara paling mutakhir yang efektif dan efisien untuk membersihkan air kolam adalah dengan sistem sirkulasi air. Dengan membangun unit penya-ring mini di samping kolam, baik dengan bangunan permanen ataupun bak fiberglass, air dari kolam dinaikkan dan setelah melewati unit filter air kembali masuk ke dalam kolam dalam keadaan bersih. Di dalam unit penyaring diberi busa untuk menghambat kotoran-kotoran supaya tidak terikut air. Busa ini harus dicuci setiap 2 atau 3 hari sekali. Dengan cara ini pekerjaan membersihkan air men-jadi praktis dan tidak membutuhkan banyak tenaga dan biaya.



  Hindarkan Kolam dari Matahari yang Terlalu Terik 
Menghindari kolam koi dari matahari yang terlalu terik merupakan upaya untuk merawat koi secara baik. Tentu upaya ini berkaitan dengan pe-rencanaan kolam pada awalnya. Dan bila kolam sudah terlanjur dibuat pada lokasi yang banyak me-nerima sinar matahari tentu akan menyulitkan kita. Atau kalau toh akan diatasi paling-paling terbatas mengurangi intensitasnya. Satu-satunya jalan dengan memberi peneduh di atasnya. Peneduh ini bisa berupa plastik gelombang atau bisa dibuatkan ornamen berupa rongga untuk melindungi koi dan sebagian air. Bisa juga peneduh ini berupa tanaman air.
Tentu ada alasannya mengapa kolam koi Jangan terkena matahari yang terlalu terik. Matahari yang terlalu terik akan menyebabkan air kolam men-jadi keruh, dan ini tentu akan menghalangi pandang-an koi. Kondisi yang tidak menguntungkan ini akan lebih parah lagi Jika ditambah banyaknya sisa makanan dalam kolam.
Dengan mendapatkan sinar matahari yang cukup, koi akan makan banyak, yang tentu saja per-tumbuhannya akan merambat pesat. Namun begitu, di Jepang, warna koi akan memudar pada musim panas.


  Menjaga Suhu Tetap Konstan 
Salah satu penyebab kematian koi adalah ada-nya goncangan suhu yang terlalu tinggi. Goncangan suhu yang kelewat tinggi memang sering terjadi, terutama ketika siang hari panas kemudian diguyur hujan pada malam harinya. Atau pada siang hari itu juga turun hujan. Hal itu tentu saja akan membuat koi kelabakan.
Jika suatu saat kita mengalami hal serupa, maka yang harus kita lakukan adalah membuang sebagian air di dalam kolam dan menggantinya dengan air baru. Penggantian yang secepatnya selain untuk menetralkan suhu air juga dimaksudkan untuk secepatnya mengeluarkan air hujan yang kita tahu kurang baik bagi koi.
Sedangkan untuk mengatasi perbedaan suhu harian antara siang dan malam bisa dengan mengoperasikan pompa air terus menerus. Dengan adanya sirkulasi air yang teratur pada siang hari, bisa kita rasakan suhu air dalam kolam tidak akan terlalu tinggi. Sebaliknya juga pada malam hari, suhu tidak akan terlalu rendah. Hal ini akan lebih bagus lagi Jika setiap hari air bisa terganti sebagian.


  Singkirkan Penyakit Secepatnya 
Koi yang kita pelihara di kolam sering ditempeli kutu ikan dan cacing jangkar. Keduanya memang merupakan parasit yang dengan mudah kita temukan dan kita lihat. Bentuk kutu ikan yang bulat akan bergerak-gerak di permukaan badan ikan bisa mudah terlihat dengan mata telanjang. Sama seperti cacing jangkar (Lernaea) yang badannya panjang, menjuntai melambai-lambai di dalam air. Kedua parasit ini memang tidak langsung mematikan ikan, tapi aktifitasnya menyedot cairan tubuh koi akan menyebabkan koi kurus dan bentuk badannya jelek.
Cara penanggulangan parasit ini dan juga penyakit lainnya bisa disimak pada kategori Hama / Penyakit / Obat /Dosis.
Hama / PenyakiT
Penyakit Balon Gas
Penyakit ini biasanya menyerang koi pada mu-sim panas (kemarau), saat suhu udara sangat tinggi. Benih sering sekali menderita pada kolam yang mengandung banyak bahan organik
Penyakit gelembung renang
Koi yang terserang gelembung renangnya selalu berenang di permukaan air, jatuh ke dasar kolam, dan berenang melintir-lintir (tidak bisa berenang dengan lurus dan normal)
Parasit Lernaea
Parasit lernaea yang populer dengan nama cacing jangkar yang terlihat dengan mata telanjang juga sekali waktu ditemukan menyerang koi di kolam
Jamur
Jamur sering menyerang koi terutama Jika kolam kotor dan koi mengalami luka. Jamur akan tumbuh pada lingkungan yang berbahan organik tinggi dan tumbuh pada jaringan yang mati
Kutu Ikan
Kutu ikan juga sering ditemukan menyerang koi. Bentuknya pipih berwarna abu-abu muda dan tetgolong ke dalam udang-udang renik.
White Spot
Penyakit white spot mungkin boleh dibilang penyakit yang sangat populer karena banyak di-temukan menyerang koi di kolam taman maupun kolam penampungan.
Tanda-tanda Koi Sakit
Perubahan sekujur tubuh,Menyendiri, Megap-megap, Diam di dasar dan strip dada terbuka, Tidak bernafsu makan, Insangnya terdapat parasit, Berenang menyentak-nyentak, Gerakan salto
Berbagai Macam Hama Koi
Selain penyakit, koi pun tidak luput dari hama yang setiap saat bakal menyerangnya di kolam taman. Jika penyakit berukuran lebih kecil daripada koi,
Malachite Green
Malachite Green merupakan pewarna triphenylmethane dari group rasamilin. Bahan ini merupakan bahan yang kerap digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan parasit dari golongan protozoa, seperti: ichtyobodo, flukes insang, trichodina, dan white spot, serta sebagai fungisida.
White Spot (Ich)
White spot atau dikenal juga sebagai penyakit "ich" merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini umum dijumpai pada hampir seluruh spesies ikan.


  Jangan Buang Lumut Kolam 
Seringkali karena ingin mendapatkan kolam dalam keadaan bersih, semua yang ada di kolam di-babat habis, termasuk lumut yang sebenarnya ber-guna bagi koi. Lumut yang tumbuh di dalam kolam tidak selamanya merugikan koi. Oleh karenanya, salah sekali kalau lumut ini dibuang semua. Lumut yang tumbuh di dalam kolam berguna untuk meng-hindari perut koi yang terluka ketika mereka bere-nang di dasar kolam.
Lumut ini biasanya akan tumbuh setelah air dalam kolam mengalami berbagai proses, sehingga di dalam air tersebut terdapat unsur-unsur hara yang menunjang pertumbuhan lumut. Ada beberapa obat yang bisa ditambahkan ke dalam air agar menyubur-kan air. Beberapa obat memang efektif, tapi beberapa lainnya tidak manjur. Sebaiknya tanyakan dulu kepada para pedagang, obat mana yang bisa dipakai, kendati harga lebih mahal. Dengan demikian secara tidak langsung kita bisa menghemat biaya dengan menghindari membeli obat yang tidak perlu.
Setelah lumut tumbuh, bukan berarti kita boleh membiarkan segala kotoran menempel di permuka-annya. Kita tetap hams membersihkan dasar kolam dengan menyikat endapan lumpur dan sedikit me-ngurangi ketebalan lumut. Pada beberapa hari setelah kita kurangi umumnya lumut akan tumbuh sepeiti sediakala.


  Penyaringan dan Sirkulasi Harus Baik 
Penyaringan dan sirkulasi yang baik akan mem-bantu meningkatkan kualitas air. Menurut Takeo Kuroki yang menyusun buku The Latest Manual to Nishikigoi, selain kualitas koi, air turut andil dalam menentukan bagus tidaknya warna koi. Dalam bukunya dikatakan bahwa faktor penentu warna koi adalah kualitas koi (70%), air (20%), dan faktor-faktor lainnya (10%). Oleh karenanya, sangat pen-ting bagi kita untuk mempertahankan kualitas air dalam rangka meningkatkan kualitas koi.
Yang dimaksudkan dengan kualitas air yang bagus meliputi : pH air berkisar antara 7,2-7,4 dengan kandungan besi, Chlorine, belerang yang rendah. Kesadahan air juga harus rendah, tapi kandungan oksigennya tinggi.
Bagi mereka yang menggunakan air tanah, se-kalipun air tersebut bersih, sebenarnya belum memenuhi syarat untuk koi. Air tanah umumnya ber-pH rendah dan miskin oksigen. Oleh karenanya, untuk bisa dipakai sebagai media hidup koi yang memenuhi syarat, air tanah harus diperlakukan se-cara khusus.
Perlakuan bagi air tanah yang umum dilakukan adalah dengan membuat aliran (sirkulasi) dan mele-watkan air tersebut pada saringan. Dengan melakukan sirkulasi yang teratur, lebih-lebih air yang ber-sirkulasi ini melewati pancuran dan batu pemecah air, kandungan oksigen dalam air tersebut akan ber-tambah. Demikian pula dengan melewatkan air tanah pada saringan yang mengandung plankton dan bakteri penumbuh, air tanah akan menjadi subur dan layak untuk koi.
Bukan saja untuk menyediakan air yang bersih, tetapi sirkulasi dan penyaringan bermanfaat juga sebagai penyedia air yang cocok untuk pertumbuhan dan kesehatan koi. Dan untuk semua keperluan itu dibutuhkan sebuah pompa air, tidak perlu terlalu besar, handy pump-pun cukuplah.




Sistem Filtrasi
Filter Atas (Top Filter)
 
Awalnya ide ini timbul saat saya berencana membuat Akuarium sebagai media pemisah/sekat ruangan. 
Wet And Dry (Tetes)
 
Filter Wet and Dry atau Filter Tetes (Trickle Filter) boleh dikatakan merupakan salah satu ujud improvisasi dari filter biologi "konvensional". Dalam filter biologi "konvensional", media filternya berada dalam kondisi terendam air.
Canister
 
Filter Canister merupakan salah satu bentuk improvisasi dari beberapat tipe filter versi "lama", seperti filter under gravel dan filter atas.
Under Gravel Terbalik
 
Salah satu masalah dalam menggunakan filter under gravel adalah kemungkinan akan tersumbatnya aliran sebagai akibat akumulasi kotoran yang tidak dapat diproses dengan cepat.
Under Gravel
 
Sesuai dengan namanya filter "under gravel" adalah sebuah filter yang terletak dibawah lapisan "gravel" (kerikil, pasir) di dasar akuarium. 
Filter Kimia
 
Rasanya tidak mudah untuk mendefinisikan sebuah filter kimia, karena sepintas fungsinya hampir sama saja dengan sebuah filter mekanik.
Filter Biologi
Filter biologi adalah filter yang bekerja dengan bantuan jasad-jasad renik, khususnya, bakteri dari golongan pengurai amonia.
Filter Makanik
 
Filter mekanik secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah alat untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap/menyaring material-material tersebut sehingga tidak lagi dijumpai terapung/melayang di dalam air akuarium.



  Drainase Harus Lancar 
Banyak yang membuat kolam koi dengan inlet dan outlet (pintu pemasukan dan pengeluaran air) yang letaknya berhadapan. Cara ini banyak dilaku-kan pada kolam-kolam budidaya yang besar, dan rupanya para pemilik koi menirunya. Cara pema-sangan inlet dan outlet semacam ini rupanya kurang efektif dalam menjaga kebersihan dan memper-tahankan kualitas air kolam. Alasannya, air baru biasanya akan langsung keluar sedangkan air lama yang sarat dengan kotoran tetap akan berada di dalam kolam. Akibatnya pergantian air yang semula kita kira sudah memenuhi syarat, ternyata tidak lebih dari “show” saja.
Untuk itu posisi pintu pembuangan (outlet) harus diubah letaknya. Karena letak inlet memang harus di atas, maka outlet kita letakkan di sebelah bawah. Agar air kolam tidak kering pintu pembuangan air bisa menggunakan sistein monnik yang memungkinkan air bawah terbuang tanpa khawatir air kolam bakal ludes. Bisa juga (dan ini yang sangat disarankan) pintu pembuangan terletak di bagian tengah kolam dengan posisi agak rendah, agar kotor an yang mengendap di poros kolam bisa terbuang seluruhnya. Sedangkan pada bagian luar yang ber-kaitan dengan pintu pembuangan ini kita buat agar bisa diatur tinggi rendahnya, agar air kolam tidak habis.


  Jumlah Ideal Penempatan Koi dalam Kolam 
Kebiasaan para pemula adalah menempatkan koi dalam jumlah banyak ke kolam yang tidak begitu luas. Seiring dengan itu, jika kita perhatikan ikan dalam kolam tersebut banyak yang tidak bagus.
Ikan-ikan yang terlalu biasa dan tidak mempu-nyai daya tarik yang kuat tidak jarang turut menghuni kolam koi. Akibatnya jelas bahwa akan terjadi persaingan konsumsi oksigen. Selain itu juga koi yang tidak bagus juga akan turut mengeluarkan sisa kotoran dan menjadi penyaing tempat dan makanan. Akan lebih bagus jika kita hanya menempatkan koi yang bagus saja dalam kolam, kendati hanya sedikit. Sedikit ikan koi yang bagus lebih berarti bagi kita dibandingkan banyak koi tapi tidak bagus, karena merekalah yang nantinya bakal rnenghibur kita.
Jumlah koi yang ideal yang pantas untuk meng-huni kolam tergantung dari beberapa hal, yaitu umur dan besarnya koi, serta luas dan daiamnya kolam. Dalam buku NishikigoiFancy Koi, Takchiko Tamaki memberi patokan tentang kaitan jumlah koi dengan kolam tempat hidupnya.
JUMLAH KOI DALAM KOLAM BERDASAR UKURAN DAN KEDALAMAN KOLAM.
Umur Koi (tahun) Panjang Koi (cm) Minimal Kedalaman Kolam (cm) Jumlah Koi per 4 m2 (ekor)
1 ±15 20 - 30 ±40
2 ±30 30 ±10
3 - 5 lebih 40 30 - 45 ±2-5
Tentu jumlah koi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi kolam. Artinya jumlah tersebut bisa saja dikurangi Jika kondisi kolam tidak memungkinkan, karena jumlah tersebut disusun untuk kolam-kolam dalam kondisi baik


Pemijahan
Kawin Suntik
Pertama yang kita lakukan adalah mencermati induk betina yang akan kita pijahkan,apakah sudah siap untuk dikawinkan ? Induk betina harus sudah matang gonat dan akan terasa empuk bila kita pegang perutnya
Seleksi Benih
Kegiatan yang paling sulit dari rangkaian kegiat-an pemijahan adalah penyeleksian benih. Seleksi yang sembrono atau ceroboh akan mengakibatkan kita rugi,

Perawatan Benih
Benih-benih yang sudah berenang bebas harus dipindahkan ke kolam yang seminggu sebelum pelaksanaan pemijahan sudah dipersiapkan.
Penetasan Telur
Untuk bisa menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dalam air dan suhu air dijaga agar tetap konstan. Jika suhu terlalu dingin penetasan akan berlangsung lebih lama,
Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan sekitar jam 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dan diikuti induk jan-tan di belakangnya.
Persiapan Pemijahan
Pertama kali yang harus disiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan di bawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah masuknya ikan seribu atau hama air lainnya yang tidak diharapkan.
Seleksi Induk
Syarat utama induk yang harus dipenuhi ada-lah induk sudah matang kelamin dan matang tubuh, Matang kelamin artinya induk jantan sudah meng-hasilkan sperma dan induk betina sudah menghasil-kan telur yang matang
Persiapan Kolam
Kolam pemijahan tidak bisa dan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri
CaRa pengepakan Saat Pengangkutan Koi
Langkah-langkah pengepakan ikan yang hendak diangkut adalah sebagai berikut:
Pertama, sediakanlah kantung plastik yang berdiameter (lebar) 50 cm sepanjang ± 160 cm. Plastik tersebut diikat pada bagian tengahnya dengan jalan membelitkan bagian ujung yang satu dengan lain-nya. Kemudian kedua mulut plastik dipertemukan atau dengan kata lain plastik tersebut dibuat rang-kap dengan bagian dalam dan luar sama panjangnya.
Langkah berikutnya adalah mengisi plastik dengan air bersih yang sudah memenuhi syarat se-banyak kurang lebih 15 liter atau sekitar 12—13 cm tingginya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingin-kan, plastik hendalcnya dicek dulu apakah bocor atau tidak. Caranya adalah dengan menggelembung-kan plastik dan memegang ujungnya. Air di dalam plastik digoyang-goyangkan untuk mengecek bocor tidaknya plastik. Setelah yakin plastik tidak bocor, bisa diikuti langkah berikutnya.
Ikan-ikan yang sudah diberok Selama 1 - 2 hari, kemudian dimasukkan ke dalam kantung yang telah berisi air. Penangkapan dilakukan dengan serokan yang halus untuk mencegah stres pada ikan dan luka yang tidak dikehendaki. Jumlah ikan atau banyak-nya ikan yang dimasukkan hendaknya sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Karena biasanya ikan yang dibeli berukuran sudah besar maka ketentuan berat badanlah yang hendaknya dipakai. Enam ekor ikan koi yang berukuran masing-masing setengah kilogram cukup dikemas dalam sebuah kantung plastik yang lebarnya 50 cm dan tinggi 60 cm (setelah diikat nantinya).
Setelah ikan masuk, udara yang ada di dalam plastik dikeluarkan. Dengan jalan mengurut plastik dari ujung hingga permukaan air, maka udara akan keluar dan yang tinggal hanya air dan ikan.
Pengangkutan tertutup membutuhkan oksigen murni i pernapasan koi. (Foto: Hem Susanto)
Slang oksigen dimasukkan ke dalam plastik dan dipegang pada leher kantung plastik. Kemudian dengan hati-hati kran oksigen dibuka dan oksigen murni akan memenuhi kantung plastik. Sebelum plastik berisi penuh benar, kran dimatikan dan kantung mulai diikat dengan karet gelang.
Untuk menjaga Jangan sampai bocor, sisa plastik dipelintir lebih dulu dan karet diikat berlawanan dan diakhiri dengan ikatan pada lipatan plastik. Untuk memperbesar ruang gerak ikan, penempatan kantung yang sudah dikemas Sebaiknya mendatar dan tidak berdiri.
Jika jumlah kantung tidak banyak, untuk lebih amannya kantung plastik bisa dimasukkan dalam kardus bekas. Dalam jumlah banyak kantung plastik bisa dijejer dengan melapisi karung goni basah pada alasnya. Karung ini untuk menghindari masuknya benda-benda yang tidak dikehendaki yang bisa merusak kantung plastik.
Untuk pengangkutan siang had yang terik, dalam kantung bisa ditambahkan bongkahan batu es agar suhu tidak naik selama perjalanan. Pada pengangkutan jarak jauh biasanya antara kantung dengan kardus bekas masih dilapisi dengan styrofoam atau gedebok pisang yang bisa jadi penghambat panas.
Jika kita mengangkut ikan dengan mobil yang dilengkapi AC (Air Conditioning) atau penyejuk ruangan, akan lebih bagus Jika kantung kita tempatkan dalam mobil dan bukannya di bagasi yang biasanya panas.

Persyaratan PTT

PERSYARATAN PENERIMAAN DOKTER & DOKTER GIGI SEBAGAI PTT 
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2008

1. PERSYARATAN :
a. Warga Negara Indonesia
b. Bersedia ditugaskan di sarana pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil dengan lama penugasan sesuai ketentuan.
- Daerah dengan kriteria terpencil : 1 (satu) tahun
- Daerah dengan kriteria sangat terpencil : 6 (enam) bulan kecuali untuk kabupaten tertentu.
- Untuk kriteria sangat terpencil mendapat insentif sebesar Rp. 5.000.000,- per bulan (belum termasuk pajak).

2. TAHAPAN DAN JADWAL KEGIATAN
1 Pengumuman Penerimaan PTT di Website 29 Juli 2008
2 Registrasi on-line di website 29 Juli – 06 Agustus 2008
3 Penerimaan berkas pendaftaran melalui PO BOX 29 Juli – 13 Agustus 2008
4 Pengumuman kelulusan 21 Agustus 2008
5 Lapor ke Dinas Propinsi Lulusan 25 - 27 Agustus 2008
6 Pengarahan di Dinkes Lulusan dan pembayaran SPPD 29 Agustus 2008
7 Berangkat serentak ke Propinsi tujuan 01 September 2008
8 Berangkat serentak ke Kabupaten tujuan 02 – 05 September 2008
3. ALOKASI FORMASI
Alokasi formasi pada setiap Propinsi dapat dilihat secara lengkap di lembar terlampir.

4. TAHAPAN PENDAFTARAN
4.1. Registrasi on-line :
 
a. Pendaftaran peserta secara on-line melalui www.ropeg-depkes.or.id mulai tanggal 29 Juli 2008 s/d 6 Agustus 2008.
b. Mengisi Biodata Registrasi on-line yang tersedia dalam website dengan memperhatikan langkahlangkah pengisian secara cermat dan hati-hati.
c. Setiap pelamar diperkenankan mendaftar pada 2 (dua) peminatan, dengan ketentuan pilihan ke-2 wajib memilih kriteria terpencil.
d. Mencetak Biodata Registrasi on-line, menempelkan 1(satu) lembar pas foto ukuran 3X4 dan menandatangani Biodata registrasi on-line.
e. Pendaftaran baru dianggap sah setelah berkas lamaran diterima Panitia melalui PO Box 1003 JKTM 12700 paling lambat pada tanggal 13 Agustus 2008 jam.15.00 WIB.
4.2. Pengiriman Berkas :
a. Berkas dikirimkan ke PO BOX 1003 JKTM 12700 melalui Pos Tercatat/Kilat Khusus/Pos Ekspres
b Panitia hanya menerima berkas yang dikirimkan melalui PO BOX 1003 JKTM 12700 mulai
tanggal 29 Juli 2008 – 13 Agustus 2008 jam 15.00 WIB.
c. Setiap pendaftar hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) berkas.
d. Kelengkapan berkas :
1. Print out Biodata Hasil Registrasi on-line
2. Asli Surat Keterangan Sehat yang terbaru dari Dokter Pemerintah (Puskesmas/RSU)
3. Copy IJjazah Profesi Dokter yang telah dilegalisir asli
4. Copy STR yang diterbitkan dari Konsil Kedokteran Indonesia (BUKAN LEGALISIR ASLI)
5. Surat Pernyataan (download dari www.ropeg-depkes.or.id)
- Tidak Terikat Kontrak dengan Instansi Lain
- Bersedia bertugas untuk waktu yang telah ditentukan
- Tidak mengambil cuti selama penugasan
Catatan : Surat Pernyataan dibuat rangkap 2 (dua) lembar (1 lbr asli bermeterai dan 1 lbr foto copy)
6. Copy KTP/Domisili yang disyahkan oleh pejabat Pemerintah yang berwenang (legalisir Asli RT/RW/Lurah/Camat)
7. Copy SMB bagi yang pernah melaksanakan PTT
8. Copy Surat Nikah (bagi suami isteri yang sama-sama mendaftar)
9. Bagi dokter/dokter gigi lulusan FK/FKG sebelum bulan September 2005, harap melampirkan riwayat pekerjaan/kegiatan yang dilakukan sebelum mendaftar PTT. Contoh : Dokter yang lulus FK bulan April 2005, melampirkan riwayat pekerjaan/kegiatan yang dilakukan sebelum mendaftar PTT.
e. Berkas disusun rapi sesuai urutan persyaratan butir d diatas dan dimasukkan kedalam map dengan warna sbb:
- WARNA BIRU : DOKTER UMUM
- WARNA MERAH : DOKTER GIGI
Pada map ditulis : Nama, Provinsi/Kabupaten/Kriteria peminatan selanjutnya dimasukkan ke dalam amplop warna coklat.
5. LAIN-LAIN :
a. Berkas yang sudah dikirimkan kepada Departemen Kesehatan menjadi milik Panitia dan tidak dapat diminta kembali.
b. Berkas yang dikirimkan sebelum pengumuman ini dianggap tidak berlaku.
c. Hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan dokter/dokter gigi PTT periode 1 September 2008 dapat dilihat pada website www.ropeg-depkes.or.id

d. Depkes menyediakan layanan hotline 0858 8090 1818, 0815 10800 303, 0815 10800 301 pada hari dan jam kerja (diluar jam kerja menggunakan sms).
e. Para pendaftar disarankan untuk terus memonitor informasi dan perkembangan pendaftaran melalui website.

PTT PUSAT DEPKES 2009

1.April/September: 

Pendaftaran akhir Februari/Juli, berangkat per 1 April/September. Pilihan 6 bulan dan 1 tahun.

2.Juni:

Pendaftaran akhir April, berangkat per 1 Juni. Pilihan hanya 1 tahun.
Semoga bermanfaat..
PTT yuk...
ITU Persyaratan dokter PTT 2008, yang 2009 belum keluar. Biasanya ada di http://www.ropeg-depkes.or.id/ptt_news.php.
Tapi link diatas biasanya dibuka menjelang PTT dibuka, jadi kalau dibuka sekarang masih tidak bisa. Insya Allah cara pendaftaran dan persyaratan hampir sama dengan sebelum-sebelumnya. Seng sabar yo..bagi teman-teman sejawat..ok..ok